Selasa, 15 Januari 2008

Dakwah Islam di Eropa

Era pasca serangan twin tower 9 September 1999 oleh kelompok yang disebut oleh pihak barat sebagai Al Qaeda maka tak pelak lagi berdampak kepada dunia Islam. Namun kita patut bersyukur karena meskipun pandangan negative dari masyarakat barat tentang Islam namun pada kenyataannya denyut dakwah Islam di Eropa tidak pernah berhenti.



Jika anda berkunjung ke Morden-London, maka anda bisa menemukan Masjid Baitul Futuh. Masjid yang diklaim sebagai yang terbesar di Eropa Barat ini berdiri di atas tanah seluas 5.2 acre dan dapat menampung 10.000 jama’ah. Masjid yang didirikan oleh Jemaat Ahmadiyah ini diresmikan oleh pemimpin mereka yaitu Khalifatul Masih ke-5, Hazrat Mirza Masroor Ahmad pada tanggal 3 Oktober 2003.

Masjid Baitul Futuh di Morden-LondonMasjid ini terbuka untuk umum, bahkan di masjid ini sering diadakan seminar-seminar untuk mengenalkan Islam yang damai dan toleran. Juga ditetapkan waktu khusus untuk school visit, yaitu menerima kunjungan dari sekolah-sekolah di London yang ingin mengetahui tentang Islam.

Baitul futuh bukanlah satu-satunya Masjid yang didirikan oleh Jama’ah Ahmadiyah di Inggris. Pada tahun 1926 Jamaah Ahmadiyah mendirikan masjid yang bernama Fazl Mosque yang sekaligus sebagai masjid pertama di Inggris.

Selain di Inggris, Jemaat Ahmadiyah juga mendirikan masjid-masjid di belahan Eropa lainnya. Di Jerman dakwah Islam yang dilakukan Ahmadiyah pertama kali dilakukan pada masa tahun 1920-an, namun karena kecamuk perang dunia maka misi dakwah ini sempat dihentikan. Setelah perang dunia ke-2 berakhir maka misi dakwah Islam kembali dilanjutkan, dan akhirnya Masjid pertama di Jerman pun berdiri di Hamburg pada tahun 1959. Saat ini Jemaat Ahmadiyah mencanangkan program mendirikan 100 masjid diseluruh Jerman.

Pada tahun 1963 Jamaah Ahmadiyah mendirikan Masjid Mahmud di Negeri Swiss. Di Spanyol untuk pertama kalinya setelah lewat masa 7 abad sejak zaman ke-emasan Islam di Andalusia, sebuah Masjid baru bisa kembali didirikan oleh Jemaat Ahmadiyah. Masjid yang diberi nama Masjid Basharat ini diresmikan pada tahun 1982.

Kawasan Eropa Utara (Scandinavia) pun tidak luput dari misi dakwah Islam, pada tahun 1967 Jamaah Ahmadiyah telah mendirikan masjid di Hvidovre dekat Copenhagen yang diberi nama Masjid Nusrat Jahan.

Jelang usia ke-100 tahun Khilafah Ahmadiyah di tahun 2008 ini setidaknya 54 masjid telah didirikan oleh Jemaat Ahmadiyah di Eropa sebagai usaha dakwah Islam dengan cara damai ke seluruh Eropa (data statistik tahun 2003). Seluruh pendanaan program dakwah ini berasal dari pengorbanan harta anggotanya yang tersebar di lebih dari 170 negara yang menginfaqkan sejumlah 1/16 sampai dengan 1/3 bagian dari setiap penghasilan yang mereka peroleh.

Selain mendirikan Masjid-masjid sebagai pusat dakwah, Jemaat Ahmadiyah juga melaksanakan program penterjemahan Kitab Suci Al Quran ke dalam bahasa bangsa-bangsa Eropa. Untuk seluruh dunia telah ditargetkan penterjemahan Kitab Suci Al Quran ke 100 bahasa. Semua ini dilakukan agar semakin banyak bangsa yang bisa membaca dan memahami kandungan suci Al Quran.

Pada bulan Februari 1959, Dr. Muhammad Abdullah Maaz melalui majalah Al Azhar mengeluarkan ulasan panjang yang memuji dan mengagumi hasil karya penterjemahan Al Quran ke dalam bahasa Jerman oleh Jamaat Ahmadiyah.

Jemaat Ahmadiyah pun memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memperluas dakwah Islam, yaitu dengan menggunakan teknologi media TV Satelite melalui program Muslim Television Ahmadiyah (MTA). Melalui MTA ini disiarkan beragam program dakwah Islam yang damai. Hampir seluruh program siarannya diterjemahkan setidaknya ke dalam 6 bahasa yaitu Arab, Inggris, Urdu, Bengali, Jerman, dan Perancis. Meski demikian beberapa program siaran terdapat juga yang dalam bahasa Turki, Bosnia, dan Indonesia. Siaran MTA ini berlangsung 24 jam sehari tanpa satupun slot iklan didalamnya. Untuk mengcover seluruh benua Eropa MTA menggunakan 2 Satelit yaitu Hotbird 4 dan Eurobird 1. Sedangkan untuk mengcover seluruh belahan dunia total satellite digunakan oleh MTA adalah sebanyak 6 Satelit. Untuk wilayah Asia Satelit yang digunakan adalah Asiasat 3S dengan position 105.5’ East dan Freq 3.760 MHz.

Tidak ada komentar: