Senin, 14 Januari 2008

Do'a

Firman Allah SWT


“Atau siapakah yang memperkenankan orang yang dalam kesulitan (tak berdaya) apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada tuhan ? Amat sedikitlah kamu mengingati.” (An Naml : 63)


Sabda Rasulullah s.a.w.


Hz. Abdullah meriwayatkan bahwa rasulullah saw bersabda :”Senantiasalah memohon karunia-Nya, sebab Allah menyukai apabila dimohon kepada-Nya…”

Dari Hz. Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw bersabda :”Do’a adalah sumsum ibadah”.

“Takdir tidak dapat dirubah kecuali dengan perantaraan doa dan umur tidak dapat diperpanjang kecuali dengan perbuatan baik” (Tirmidzi).


Sabda Imam Mahdi Masih Ma’ud a.s.

Perlu diingat bahwa Allah telah mewajibkan atas orang Islam dalam kitab suci-Nya untuk berdo’a dan ada 4 sebab kenapa hal itu diwajibkan. Pertama, adalah supaya pada setiap saat dan dalam setiap kondisi setelah perhatian manusia kembali kepada Allah, manusia meraih keteguhan akan tauhid Ilahi, sebab dengan hanya memohon kepada Allah adalah merupakan sebuah pengakuan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yg memberikan hasil dari semua tujuan/maksud/keinginan.

Kedua, supaya pada saat do’a-do’a itu terkabul dan keinginan manusia tercapai, maka iman mereka menjadi semakin kokoh.

Ketiga, Jika dalam corak lain anugerah Ilahi itu datang, maka ilmu dan hikmah menjadi bertambah.

Ke-empat, Jika pengabulan do’a itu dijanjikan melalui ilham dan rukya, lalu seperti itu juga menjadi sempurna, maka makrifat Ilahi akan semakin maju, dan dari makrifat itu akan tumbuh keyakinan, dan dari keyakinan akan tumbuh kecintaan, dan dari kecintaan maka manusia akan meraih karunia pemutusan hubungan dengan segenap dosa dan dengan segenap (wujud) selain Allah yg merupakan buah keselamatan hakiki”. (Ayyamush Shulah)


Sabda Khalifatul Masih V a.t.b.a.

Di suatu tempat Allah di dalam Al Qur’an telah menyatakan tanda-tanda keberadaan-Nya, bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan yg mendengar doa orang yg tidak berdaya. Nah, apabila Tuhan telah menyatakan bahwa pengabulan doa merupakan tanda keberadaan wujud-Nya, maka bagaimana bisa orang yg berakal dan memiliki rasa malu dapat berpendapat bahwa dengan berdoa tidak ada dengan jelas tanda-tanda pengabulan dan hanya merupakan formalitas semata yg di dalamnya sama sekali tidak ada fakta?

Jadi, kita niscaya akan menjadi orang yg bernasib malang jika kita tidak yakin dengan firman Allah. Dan adalah merupakan hal yg tidak meyakinkan manakala firman-Nya ada, namun kita tidak mencari keberadaan-Nya, tidak mencari kedekatan-Nya.

Tetapi seyogianya doa itu dipanjatkan dengan sedemikian resah, sehingga qalbu menyatakan bahwa semua sarana telah lenyap, yg tersisa hanyalah Tuhan yg Maha Pemberi. Seyogianya yakin bahwa sumber segala kekuatan adalah Dzat Allah.

Seberapa banyak terlahir orang-orang di dalam Jema’at yg memanjatkan doa-doa, sebanyak itulah standar keruhanian Jemaat menjadi tinggi, dan ini akan terus berkembang . Khalifah pada zaman saudara pun akan terus mendapat pertolongan dari doa-doa saudara. Dan apabila keduanya (doa Khalifah dan doa saudara-saudara) menyatu lalu membentuk sebuah aliran yg deras, maka insya Allah pintu-pintu kemenanganpun akan terus terbuka. Jadi senjata kita adalah doa-doa ini, yg dengan perantaraannya kita akan meraih kemenangan. Insya Allah. Semoga Allah menganugerahi taufik kepada kita untuk meraih standar ini secepatnya. (Darsus No:7)

Tidak ada komentar: