Pentingnya mencintai Al Qur'an

Sabda Nabi Muhammad saw.

Hadrat Usman bin Affan r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Diantara kalian orang yg terbaik adalah yg belajar al Qur’an dan yg mengajarkannya” (Bukhari).

Kemudian tercantum dalam riwayat lain bahwa Zaid berkata bahwa dia telah mendengar Abu Salam berkata: Abu Umamah Al Bahili memberitahukan kepada saya bahwa dia telah mendengar Rasulullah saw bersabda,”bacalah Al qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat kepada orang yg membacanya sebagai juru syafaat”.

Sabda Hazrat Masih Ma’ud a.s.

Fahamilah, sebagaimana tidak mungkin kita dapat melihat tanpa mata, atau dapat mendengar tanpa telinga, atau tanpa lidah dapat berbicara. Demikian pula tidak mungkin pula tanpa Al qur’an kita dapat melihat wajah sang Kekasih kita (Allah SWT)”. (Filsafat Ajaran Islam)

“Adalah merupakan suatu ajaran penting bagi kalian, yaitu janganlah meninggalkan Al Qur’an seperti barang yg ditinggalkan; sebab, di dalam itulah terdapat kehidupan kalian. Sesungguhnya mereka yg memuliakan Al Qur’an akan mendapatkan kemuliaan di langit. Sesungguhnya mereka yg mendahulukan al Qur’an di atas semua hadist dan sabda-sabda yg lain mereka akan diistimewakan di langit. Bagi umat manusia di permukaan bumi ini tidak ada sebuah Kitab kecuali Al Qur’an, dan untuk segenap anak cucu Adam kini tidak ada rasul dan juru syafa’at kecuali Muhammad Mustafa saw. Maka berupayalah menjalin kecintaan sejati dengan nabi yg agung lagi mulia itu, dan janganlah mengangungkan yg lainnya dalam corak apapun supaya kalian tercatat dalam golongan orang-orang yg selamat.”

“Dan ingatlah, keselamatan bukanlah sesuatu yg akan zahir setelah wafat, melainkan keselamatan hakiki memperlihatkan cahayanya di alam dunia ini juga. Siapakah orang yg telah meraih keselamatan itu? Dia yg benar-benar yakin bahwa Tuhan itu adalah hak dan Muhammad saw merupakan juru syafaat di antara Allah dan segenap mahluk. Dan di bawah kolong langit ini tidak ada rasul yg semartabat dengannya dan tidak pula ada Kitab lain yg sederajat dengan al Qur’an. Allah tidak menghendaki untuk siapapun hidup kekal untuk selama-lamanya, kecuali untuk nabi yg agung ini”. (Bahtera Nuh; Ruhani Khazain).